Soccernesia.com – Dugaan Pelanggaran HAM, Beberapa Negara Serukan Boikot Piala Dunia 2022 Qatar
JemberNetwork.com – The Guardian, sebuah surat kabar Inggris, mengatakan bahwa setidaknya 6.500 pekerja migran telah meninggal di Qatar sejak 10 tahun lalu ketika negara itu memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Dengan memenangkan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar harus membangun 7 dari 8 stadion yang akan dijadikan ajang.
Tidak hanya stadion, tetapi juga pembangunan infrastruktur lainnya yang bernilai miliaran dolar seperti jalur metro, jalan raya dan juga beberapa hotel sebagai fasilitas menuju Piala Dunia 2022.
Namun praktik pembangunan yang sebagian besar menggunakan tenaga kerja migran dinilai melanggar hak asasi manusia dimana sebagian besar tenaga kerja migran berasal dari Asia Selatan.
Baca Juga: GBK Prioritaskan Piala Dunia U-20 2023, Nasib Konser Blackpink Dipertanyakan?
Para pekerja migran ini telah diperlakukan secara tidak adil dan dengan upah yang minim bahkan lebih mengerikan lagi ketika menyebabkan ribuan kematian pada para pekerja migran tersebut.
Fakta ini menimbulkan beberapa reaksi dari sejumlah negara peserta Piala Dunia 2022 itu sendiri.
Kemudian DFB yang merupakan Asosiasi Sepak Bola Jerman secara terang-terangan memboikot Piala Dunia 2022.
Tak hanya Jerman, beberapa negara peserta Piala Dunia 2022 juga bereaksi dengan mendukung hak-hak migran yang diperlakukan tidak adil hingga meninggal di Qatar.