Pemain kriket Sri Lanka ditolak jaminan di Australia

Seorang pemain kriket Sri Lanka yang didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita di Australia tetap berada di penjara pada hari Senin, setelah pengadilan menolak tawarannya untuk jaminan.

Danushka Gunathilaka ditangkap Minggu pagi di hotelnya di Sydney dan didakwa dengan empat tuduhan hubungan seksual tanpa persetujuan. Pemain berusia 31 tahun itu melakukan perjalanan ke Australia sebagai bagian dari tim Piala Dunia T20 Sri Lanka.

Sri Lanka Cricket, organisasi kriket nasional Sri Lanka, mengatakan telah segera menangguhkan Gunathilaka dari semua kegiatan kriket.

Di bawah aturan pengadilan Australia, tidak semua detail kasus dapat dilaporkan.
Di Pengadilan Lokal Pusat di Downing, Hakim Robert Williams menemukan Gunathilaka tidak memiliki sejarah kriminal. Namun, permohonan pembebasan pemain kriket itu kemudian ditolak oleh pengadilan.

Di luar pengadilan, pengacara pembela Ananda Amaranath mengatakan keputusan itu mengecewakan dan kliennya sedang mempertimbangkan banding ke Mahkamah Agung negara bagian New South Wales.

Permohonan jaminan Gunathilaka dilakukan di pengadilan tertutup, setelah jaksa mengajukan permintaan untuk mencegah dipublikasikannya fakta-fakta kasus dan dakwaan terhadap pria berusia 31 tahun itu.

Sri Lanka Cricket mengatakan akan meluncurkan penyelidikan dan menghukum Gunathilaka jika dia dinyatakan bersalah oleh pengadilan Australia.

Organisasi tersebut mengatakan ingin menekankan bahwa mereka mengadopsi kebijakan tanpa toleransi terhadap dugaan perilaku seperti itu oleh seorang pemain dan akan memberikan semua dukungan yang diperlukan kepada otoritas Australia untuk melakukan penyelidikan yang tidak memihak atas insiden tersebut. [ab/uh]